China Pamer Roket – Industri luar angkasa dunia kembali dihebohkan dengan pengumuman dari China. Yang memperkenalkan roket terbaru mereka yang bisa di gunakan ulang. Keberhasilan ini merupakan langkah besar bagi China dalam mengembangkan teknologi luar angkasa. Serta berpotensi menantang dominasi perusahan seperti SpaceX milik Elon Musk. Roket yang bisa di gunakan kembali (reusable rocket) di anggap sebagai kunci untuk menurunkan biaya peluncuran dan membukan jalan bagi eksplorasi luar angkasa yang lebih efisien.
Dalam artikel ini, kita akan membahas perkembangan terbaru dari roket yang di perkenalkan oleh China, bagaimana roket ini bisa bersaing dengan roket SpaceX serta dampaknya bagi industri luar angkasa global.
China Memperkenalkan Roket Reusable
Pada tahun 2024, China meluncurkan roket baru yang di beri nama “Long March 9” yang dirancang untuk bisa di gunakan kembali. Roket ini merupakan bagian dari upaya ambisius China untuk menguasi teknologi peluncuran luar angkasa, menyusul jejak kesuksesan SpaceX dengan roket Falcon 9 yang sudah terbukti bisa di luncurkan kembali. Long March 9 memiliki kemampuan untuk di luncurkna lebih dari satu kali, mengurnagi biaya operasilanl dan meningkatkan efisiensi peluncuran.
Dengan teknologi ini, China berharap bisa menurunkan biaya peluncuran satelit dan misinya ke luar angkasa, termasuk pengiriman astronaut dan barang ke stasiun luar angkasa (ISS) atau bahkan misi luar angkasa yang lebih jauh, seperti ke bulan dan Mars. Langkah ini menandakan bahwa China ingin meningkan perannya dalam eksplorasi luar angkas dan bersaing dengan raksasa teknologi luar angkasa, SpaceX
Saingan SpaceX Bagaimana China Bisa Menyusul
SpaceX yang didirikan oleh Elon Muck. Sudah lebih dulu di kenal dengan keberhasilan dalam mengembangkan roket yang bisa di gunakan kembali. Selain itu, Roket Falcon 9 milik SpaceX telah tebang lebih dari 200 kali sejak pertama kali di luncurkan pada tahun 2010, dengan berbagai misi, mulai dari mengirimkan satelit ke orbit hingga membawa astronaut ke ISS.
China, dengan ambisinya, kini mulai mengembangkan teknologi serupa. Long March 9 tidak hanya di rancang untuk menyaingi Falcon 9, tetapi juga untuk memperknalkan inovasi yang lebih maju. Salah satu aspek menarik dari roket ini adlaha desainnya yang lebih besar dan mampu mengangkut muatan lebih banyak. Dengan kemampuannya mengakut hingga 100 ton muatan ke orbit rendah Bumi. Long March 9 bahkan bisa melayani kebutuhan peluncura yang lebih besar daripada Falcon 9.
Namun, meskipun Long March 9 menunjukkan potensi yang besar. China masih harus menghadapi tantangan besar dalam hal keandalan dan frekuensi peluncuran. SpaceX telah membuktikan bahwa roket yang bisa di gunakan kembali. Tidak hanya mengurnagi biaya tetapi juga meningkatkan keandalan dan fleksibilitas dalam jadwal peluncuran. China perlu menunjukan bahwa mereka bisa mencapai tingkat keberhasilan yang setara dengan SpaceX untuk bisa bersaing secara global.
Baca Juga: Murid Menggunakan Chatgpt Disekolah Dampak Teknologi Internet